Friday, February 25, 2011

Walah! Ogoh-ogoh Berwajah Gayus Ramaikan Nyepi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Warga Banjar Tegalsari Penyobekan, Denpasar Timur, menyiapkan ogoh-ogoh atau boneka berukuran besar berwajah mirip tersangka kasus mafia pajak Gayus Tambunan untuk meramaikan Hari Raya Nyepi. Komang Tanaya (39), salah satu warga Banjar Tegalsari Penyobekan yang ikut membuat ogoh-ogoh itu di Denpasar, Sabtu (26/2), mengatakan, pembuatan ogoh-ogoh tersebut memang terinspirasi dari munculnya Gayus Tambunan sebagai seorang koruptor pajak.

"Gayus ini kan terkenal sekali, sampai anak-anak di sini pun tahu. Sifat Gayus yang seperti buta kala atau
raksasa rakus inilah kemudian kami buat ke dalam bentuk ogoh-ogoh. Dalam bahasa Bali sifat Gayus itu disebut 'kala loba' yang artinya serakah," katanya.

Menurut Tanaya, ogoh-ogoh yang identik memiliki sifat jahat tersebut nantinya akan dibakar, sebagai simbol dari keinginan untuk memusnahkan sifat serakah manusia, seperti yang dimiliki oleh Gayus Tambunan. "Kami melihatnya karena sifatnya yang seperti buta kala, yakni sifat serakah. Karena ini sudah zaman modern, sehingga tidak mungkin ada leak atau rangda berkeliaran, tapi justru sifat Gayus yang serakah inilah yang sekarang berkeliaran," ungkapnya.

Patung ogoh-ogoh Gayus yang dibuat dengan menghabiskan dana sekitar Rp 1 juta ini memiliki tinggi 2 meter dan lebar 70 centimeter. Kepala berwajah mirip Gayus itu dipesan warga dari seorang seniman patung ogoh-ogoh I Wayan Candra di Sanggar Gases.

"Kami pesan kepalanya Gayus saja seharga hampir Rp 400 ribuan. Untuk badannya, pemuda kami sendiri yang membuat dengan menghabiskan dana sekitar Rp 600 ribuan," katanya.

Patung ogoh-ogoh yang dibuat dalam waktu singkat sekitar satu minggu itu kini dipajang di depan rumah Komang Tanaya di Jalan Kapten Sujana, Denpasar. Ogoh-ogoh penuh kritik sosial ini menjadi pusat perhatian para pengguna jalan yang melintas.

Dengan adanya patung ogoh-ogoh Gayus ini, masyarakat berharap tidak akan ada lagi orang memiliki sifat serakah seperti yang dimiliki Gayus Tambunan. "Kami berharap pajak tidak lagi dikemplang oleh para elit, karena kita sebagai masyarakat kecil sangat kecewa membayar pajak kalau kenyataannya seperti ini," katanya.

Bagi umat Hindu Bali, patung ogoh-ogoh yang biasanya berbentuk wajah raksasa menyeramkan merupakan simbol keburukan yang nantinya akan dibakar sebelum hari raya Nyepi tiba dengan tujuan untuk memusnahkan keburukan tersebut. Umat Hindu akan merayakan Nyepi dengan tidak meninggalkan semua aktivitas, termasuk tidak menyalakan lampu selama sehari semalam pada 5 Maret 2011. Saat ini seluruh warga Hindu di Bali sudah mempersiapkan ogoh-ogoh di banjarnya masing-masing.

No comments:

Post a Comment