Saturday, February 19, 2011

Alamat Dirahasiakan, Keluarga Mubarak Pindah ke Inggris

LONDON (Berita SuaraMedia) – Keluarga presiden Mesir yang terguling, Hosni Mubarak, kabarnya telah pindah ke sebuah alamat rahasia yang ada di Inggris, demikian dilansir oleh sebuah media, Kamis (18/2) waktu setempat.
Menurut laporan London Evening Standard, cucu perempuan pertama Mubarak dilahirkan di sebuah rumah sakit swasta mewah di London tahun lalu meski baru-baru ini diklaim bahwa putra Mubarak, Gamal, 47, tidak lagi tinggal di ibu kota Inggris tersebut.
Farida, nama sang cucu, dilahirkan pada bulan Maret tahun lalu di Rumah Sakit Portland, sebuah rumah sakit swasta di dekat Regent’s Park.
Gamal membayar lebih dari 10.000 poundsterling untuk kamar mewah yang paling mahal di rumah sakit tersebut.Setelah muncul rumor bahwa Gamal melarikan diri dari Mesir bersama keluarganya ke London pada puncak kerusuhan di Mesir, kabarnya Gamal memerintahkan penjaga rumahnya di Inggris untuk mengatakan bahwa ia telah menjual rumah mewah enam lantai yang harganya 8,5 juta poundsterling itu bertahun-tahun lalu dan tidak lagi ada kaitannya dengan properti tersebut.
Rumah mewah itu terletak hanya sepelemparbatu dari Harrods di Knightsbridge, sebelah barat London.
Tapi, pihak keluarga dari kawan-kawan Gamal mengatakan bahwa istrinya Khadija masih tinggal bersama putrinya di sebuah alamat rahasia di London.
Gamal memegang paspor Inggris dan pada1990-an bekerja di kantor cabang Bank of America di London sebagai bankir investasi. Gamal kemudian mendirikan perusahaan keuangan sendiri di London, Medinvest, meski kini ia tak lagi berperan di perusahaan tersebut.
Januari lalu, sejumlah rumor menyebutkan bahwa Mubarak dan istrinya berencana pindah ke rumah mewah Gamal.
Bahkan, para petugas bagasi di Bandara Heathrow kabarnya telah melihat Suzanne, istri Mubarak tiba di bandara tersebut.
Mubarak kabarnya mengumpulkan kekayaan senilai £25 miliar untuk keluarganya sejak berkuasa di tahun 1981.
Suzanne, Gamal, dan kakaknya, Alaa, 49, menjadi simbol kemewahan dan korupsi di Mesir.
Suzanne, istri Mubarak yang berdarah Wales, diberi julukan Marie Antoinette, nama ratu yang bergelimang harta dan akhirnya dipenggal dalam Revolusi Perancis.
Istri Mubarak memiliki paspor Inggris karena ibunya, Lily May Palmer, adalah warga Inggris, sementara kakeknya adalah seorang penambang yang mengelola tambang batu bara di Pontypridd.
Lily bekerja sebagai seorang perawat saat bertemu dan menikah dengan Saleh Thabet, seorang mahasiswa kedokteran asal Mesir, di London Utara pada 1934.
Mereka kemudian pindah ke Mesir, tempat Suzanne dilahirkan pada tahun 1941.
Mengenai darah Inggrisnya, Suzanne mengatakan, "Saya merasa nyaman berada di dua budaya, dua bahasa, dan dua dunia." (dn/nk/ts)



No comments:

Post a Comment