Friday, February 25, 2011

Pemerintah Gandeng ITB Bangun Laboratorium Doping

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pemerintah menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pembangunan laboratorium doping untuk menguji dan mengetahui hasil tes doping para atlet Indonesia. "Ini merupakan lab doping pertama di Indonesia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malaranggeng usai memberikan Kuliah Umum di Aula Barat ITB, Sabtu (26/2).

Menpora mengatakan, ITB merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki infrastruktur dan tenaga ahli untuk membangun sebuah laboratorium doping. "Ini sedang dibicarakan, hari ini saya bertemu dengan tim dari ITB. Kenapa harus di ITB karena ITB memiliki infrastruktur dan tenaga ahlinya," ujar Andi.

Ia mengatakan, selama ini untuk melakukan tes doping harus dilakukan dilakukan di luar negeri sepeti di Malaysia. "Saya kurang tahu berapa atlet kita yang lena doping, tapi saya tidak tahu berapa?. Pokoknya Ada saja atlet Indonesia yang kena doping. Untuk melakukan tesnya harus di luar negeri dan itu biayanya mahal, " ujarnya.

Dikatakannya, pembangunan laboratorium doping tersebut juga bisa menjadi sarana pengetahuan bagi para atlet agar bisa menghindari makanan atau minuman yang dikategorikan sebagai doping. "Selama ini doping terus berkembang dan banyak yang tidak terdeteksi. Mudah-mudahan laboratorium ini bisa mengajarkan atlet kita tentang doping," kata Menpora.

Ketika disinggung tentang berapa jumlah biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun laboratorium doping, Menpora enggan menjawabnya. "Kita baru akan bertemu dengan timnya," katanya.

Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Bandung Akhmaloka, mengatakan, pembangunan laboratorium doping tersebut akan dibangun tahun ini dan lokasi berada di wilayah Kampus Unwin Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. "Realisasinya, Insya Allah tahun ini dan lokasinya di Jatinangor," kata Akhmaloka.

No comments:

Post a Comment