Saturday, February 19, 2011

Aset Mubarak Belum Dibekukan Uni Eropa

Hidayatullah.com--Menteri Luar Negeri Mesir belum meminta Uni Eropa untuk membekukan aset mantan presiden Hosni Mubarak dan anggota keluarganya, demikian kata sebuah sumber di Uni Eropa (18/2).
Sumber yang minta tidak disebutkan namanya itu mengatakan pada hari Jumat (18/2) bahwa aset-aset yang dibekukan hanya milik mantan pejabat dan menteri, tulis Al-Masry Al-Yaum.

Menlu Inggris William Hague hari Selasa lalu kepada parlemen mengatakan bahwa mereka telah menerima permintaan dari pemerintah Mesir untuk membekukan aset milik sejumlah mantan pejabat Mesir.

Permintaan tersebut juga telah dikonfirmasi kebenarannya oleh jurubicara Menlu Prancis Bernard Valero.

Sementara itu seorang pejabat keuangan Amerika Serikat mengatakan bahwa melacak aset dan properti milik Mubarak dan keluarganya sangtlah sulit.

Seorang pejabat bank lain mengatakan, hanya aset milik Mubarak di Amerika yang bisa dilacak.

Penasihat keuangan Mubarak dilaporkan telah memindahkan aset keluarga itu dari bank-bank di Eropa ke lembaga keuangan di wilayah Teluk, setelah pemerintah Swiss mengumumkan akan membekukan rekening bank Mubarak.

Hari Kamis kelompok antikorupsi Mesir berusaha menekan penuntut umum agar menyelidiki aset Mubarak dan keluarganya.

Harta kekayaan mantan tiran beserta keluarganya itu diperkirakan mencapai 70 milyar dolar.

Empat mantan pejabat senior, termasuk tiga menteri, ditahan pada hari Kamis di Mesir dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang.*




No comments:

Post a Comment