Seorang sumber di lingkungan pengadilan mengatakan, salah satu menteri yang ikut ditahan itu adalah mantan Menteri Dalam Negeri Mesir, Habib el-Adly.
Jaksa Penuntut Umum seperti diberitakan oleh kantor berita Reuters saat ini juga telah membekukan sejumlah rekening milik el Adly dan keluarganya yang berjumlah sekitar $ 680.000
Mantan Menteri Dalam Negeri, Habib el Adly juga dinilai bertanggung jawab terhadap pengerahan petugas kepolisian dalam memadamkan aksi demonstrasi di sejumlah kota di Mesir yang berbuntut pada aksi kekerasan yang menewaskan sejumlah peserta aksi itu.
El-Adly ditahan bersama mantan Menteri Perumahan, Ahmed Magrabi dan mantan Menteri Pariwisata, Zuheir Garana. Ketiganya akan menjalani penahanan selama 15 hari ke depan.
Aset Mubarak
Penahanan juga dilakukan terhadap seorang pengusaha baja ternama Mesir yang dikenal dekat dengan mantan Presiden Hosni Mubarak, Ahmed Ezz.
Saat dimintai komentarnya terkait penahanan ini, keempatnya membantah melakukan apa yang telah dituduhkan kepada mereka.
Persoalan korupsi yang diduga melibatkan sejumlah menteri di era pemerintahan Presiden Mubarak merupakan salah satu pemicu aksi demonstrasi beberapa hari lalu dan berujung pada mundurnya Mubarak dari kursi kepresidenannya.
Wartawan yang berada di Kairo mengatakan, penahanan sejumlah mantan menteri dan orang-orang dekat Mubarak merupakan salah satu upaya pemerintahan sementara yang saat ini dikuasai militer untuk meredam aksi protes yang berkelanjutan.
Selain dikenai tuduhan terlibat dalam tindak pidana korupsi, mereka juga dikenai sejumlah tuduhan lain seperti tindak pidana pencucian uang, penyalahgunaan jabatan dan penyelewengan kekayaan negara.
Namun penangkapan ini dilaporkan tidak menghentikan tuntutan sejumlah pegiat antikorupsi di negara itu untuk meminta agar jaksa juga melakukan penyelidikan terhadap harta kekayaan milik mantan Presiden Hosni Mubarak dsan keluarganya.*
No comments:
Post a Comment